KEGIATAN MANUSIA YANG
MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN EKOSISTEM
1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Didalam hutan
hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat
tinggal, dan perlindungan bagi hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang
terus, sumber makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon tersebut juga akan
berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan.
Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon,
manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara
membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering
dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak
yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini
juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.
2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian. Tahukah kamu hewan-hewan langka yang lainnya? Perhatikan gambar di bawah ini.3. Penggunaan Pupuk yang Berlebih
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami,
misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk
alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan
adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea,
NPK, dan ZA. Tahukah kamu, bagaimana cara penggunaan pupuk tersebut? Penggunaan
pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi
ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan
terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi
penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan
subur sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai
atau danau tersebut akan berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak
sampai ke dasar sungai atau danau.
Untuk memberantas hama,
para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan
insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak
tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai.
Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar
tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak
merusak tanaman. Apakah menurutmu bahan pemberantas hama dapat menempel pada sayuran dan
buah-buahan? Berbahayakah itu? Bagaimana caranya agar tidak termakan oleh kita?
Apakah yang terjadi jika petani tidak melakukan penyemprotan insektisida
pada tanaman? Banyak sekali hama
tanaman yang mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut seperti lalat, jamur,
belalang, bakteri, dan yang lainnya.
4. Pemanfaatan Hewan oleh Manusia
Manusia banyak memanfaatkan hewan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Coba
perhatikan alat-alat keperluan sehari-hari atau hiasanhiasan, adakah yang
bahannya berasal dari hewan? Apakah hewan-hewan yang digunakannya berasal dari
hewan langka. Perburuan liar dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab karena sengaja membunuh hewan-hewan tersebut untuk memanfaatkan
bagian-bagian tubuhnya. Misalnya, perburuan gajah untuk diambil gadingnya atau
macan tutul untuk diambil kulitnya.
Gading gajah digunakan untuk hiasan. Buaya dan ular juga diburu untuk
diambil kulitnya sebagai bahan tas atau sepatu, sedangkan badak Jawa diburu
untuk diambil culanya karena dianggap berkhasiat menyembuhkan penyakit. Hewan
itu semuanya termasuk hewan langka. Jadi, jika terus-menerus diburu,
lama-kelamaan hewan ini akan musnah. Oleh karena itu, penggunaan bagianbagian
tubuh hewan-hewan langka tersebut dilarang keras oleh pemerintah. Bagaimana
cara melestarikan hewan-hewan langka ini? Usaha-usaha yang harus kita lakukan
untuk melestarikan hewan-hewan langka tersebut, di antaranya sebagai berikut:
1. Tidak boleh berburu
hewan sembarangan;
2. Hewan-hewan langka
harus dilindungi dari perburuan liar;
3. Hewan langka
dibudidayakan;
4. Untuk mengurangi
perburuan gajah, dibuat gading tiruan.
5. Perusakan Terumbu karang
Indonesia merupakan negara yang mempunyai
potensi terumbu karang terbesar di duniaLuas terumbu karang di Indonesia
diperkirakan mencapai sekitar 60.000 km2.
Hal tersebut
membuat Indonesia
menjadi negara pengekspor terumbu karang pertama di dunia.] Dewasa
ini, kerusakan terumbu karang, terutama di Indonesia meningkat secara pesat.
Terumbu karang yang masih berkondisi baik hanya sekitar 6,2%. Kerusakan ini
menyebabkan meluasnya tekanan pada ekosistem terumbu karang alami. Meskipun faktanya kuantitas
perdagangan terumbu karang telah dibatasi oleh Convention on International
Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), laju
eksploitasi terumbu karang masih tinggi karena buruknya sistem penanganannya.
Beberapa
aktivitas manusia yang dapat merusak terumbu karang
- membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut
- membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang
- pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut.
- pengunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
- Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya.
- terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella.
- penambangan
- pembangunan pemukiman
- reklamasi pantai
- polusi
- penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan
6. Limbah Industri pabrik
Limbah
berdasarkan nilai ekonominya dirinci menjadi limbah yang mempunyai nilai
ekonomis dan limbah nonekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis yaitu
limbah dengan proses lanjut akan memberikan nilai tambah. Misalnya: tetes
merupakan limbah pabrik gula.Tetes menjadi bahan baku untuk pabrik alkohol. Ampas tebu dapat
dijadikan bahan baku
untuk pabrik kertas, sebab ampas tebu melalui proses sulfinasi dapat
menghasilkan bubur pulp. Banyak lagi limbah pabrik tertentu yang dapat diolah
untuk menghasilkan produk baru dan menciptakan nilai tambah.
Limbah
nonekonomis adalah limbah yang diolah dalam proses bentuk apapun tidak akan
memberikan nilai tambah, kecuali mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis
ini yang sering menjadi persoalan pencemaran dan merusakkan lingkungan; Dilihat
dari sumber limbah dapat merupakan hasil sampingan dan juga dapat merupakan
semacam “katalisator”.
Karena sesuatu
bahan membutuhkan air pada permulaan proses, sedangkan pada akhir proses air
ini harus dibuang lagi yang ternyata telah mengandung sejumlah zat berbahaya
dan beracun. Di samping itu ada pula sejumlah air terkandung dalam bahan baku harus dikeluarkan
bersama buangan lain. Ada
limbah yang terkandung dalam bahan dan harus dibuang setelah proses produksi.
Tapi ada pula pabrik menghasilkan limbah karena penambahan bahan penolong.
Sesuai dengan
sifatnya, limbah digolongkan menjadi 3 bagian,yaitu: limbah
cair, limbah gas/asap dan limbah padat.
Ada industri tertentu
menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang sukar dibedakan. Ada beberapa hal yang
sering keliru mengidentifikasi limbah cair, yaitu buangan air yang berasal dari
pendinginan. Sebuah pabrik membutuhkan air untuk pendinginan mesin, lalu
memanfaatkan air sungai yang sudah tercemar disebabkan oleh sektor lain. Karena
kebutuhan air hanya untuk pendinginan dan tidak untuk lain-lain, tidaklah tepat
bila air yang sudah tercemar itu dikatakan bersumber dari pabrik tersebut.
Pabrik hanya menggunakan air yang sudah air yang sudah tercemar pabrik harus
selalu dilakukan pada berbagai tempat dengan waktu berbeda agar sampel yang
diteliti benar-benar menunjukkan keadaan sebenarnya.
Limbah
gas/asap adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik
mengeluarkan gas, asap, partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan
jangkauan pencemaran yang cukup luas. Gas, asap dan lain-lain
berakumulasi/bercampur dengan udara basah mengakibatkan partikel tambah berat
dan malam hari turun bersama embun.
Limbah padat
adalah limbah yang sesuai dengan sifat benda padat merupakan sampingan hasil
proses produksi. Pada beberapa industri tertentu limbah ini sering menjadi
masalah baru sebab untuk proses pembuangannya membutuhkan satu pabrik pula.
Limbah penduduk kota menjadikan kota menghadapi problema kebersihan.
Kadang-kadang bukan hanya sistem pengolahannya menjadi persoalan tapi bermakna,
dibuang setelah diolah. Menurut sifat dan bawaan limbah mempunyai karakteristik
baik fisika, kimia maupun biologi.
Limbah air
memiliki ketiga karakteristik ini, sedangkan limbah gas yang sering dinilai
berdasarkan satu karakteristik saja seperti halnya limbah padat. Berbeda dengan
limbah padat yang menjadi penilaian adalah karakteristik fisikanya, sedangkan
karakteristikkimia dan biologi mendapat penilaian dari sudut akibat. Limbah
padat dilihat dari akibat kualitatif sedangkan limbah air dan limbah gas
dilihat dari sudut kualitatif maupun kuantitatif.Sifat setiap jenis limbah
tergandung dari sumber limbah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar